Sabtu, 18 Juni 2011

Banting tulang




Matahari pulas,  aku mulai cari rejeki
Menyusuri gelap, berteman bintang,  berteman hujan
Bersama waria, bersama wanita, bersama pria
Perlente, preman, blegadus, peroyal, dan peminta paksa
Dari mereka kudapatkan lima ribu, dua puluh ribu
Cukuplah  sekedar penyambung nyawa

Meskipun kini, taxi bertebaran, ojek ada di mana-mana,
Tak seharipun kutinggalkan becakku, dialah penghidupanku
Dan penghidupan empat perut di gubukku
Kugantungkan masa depan anak-anakku  pada malam dan becakku,  bukan kepada de pe er atau pemerintah

Ketika matahari bangun dari tidurnya,  aku mulai bermimpi
Tentang keringatku yang berubah jadi mutiara putih
Dan nyanyian simponi tenggorokan di balik selimut kumal
Matahari meninabobokan hatiku
Tak peduli besok apa yang akan terjadi

====================================07 juni 2011